My Old Ass 2024
Elliott, seorang wanita muda yang bebas-berjiwa, selalu hidup tanpa terlalu banyak beban, menjalani hari-harinya dengan spontanitas dan petualangan. Namun, semuanya berubah pada sebuah perjalanan psikedelik yang tak terduga. Menggunakan jamur psilocybin dalam pencarian untuk lebih memahami dirinya, Elliott mendapati dirinya berada dalam keadaan yang luar biasa—dia berhadapan langsung dengan sosok dirinya yang 39 tahun lebih tua.
Dalam kondisi yang diwarnai dengan halusinasi, Elliott menyaksikan versi “tua” dari dirinya sendiri, seorang wanita yang tampaknya telah melalui banyak pengalaman hidup—keberhasilan dan kegagalan, cinta yang hilang dan yang ditemukan, serta tantangan yang harus dihadapi. Namun, yang paling mengejutkan baginya adalah bukan hanya penampilannya yang berubah, tetapi kata-kata bijak yang dikeluarkan oleh versi “tua” itu—peringatan dan nasihat yang menuntut Elliott untuk meninjau kembali seluruh hidupnya.
Tua, dengan segala kebijaksanaan dan penyesalan yang datang seiring bertambahnya usia, versi 39 tahun Elliott memperingatkan dirinya yang muda tentang keputusan-keputusan penting yang ia buat, khususnya tentang keluarganya, hidupnya, dan cinta. Dia memberi tahu Elliott tentang kesalahan yang harus dihindari, pilihan-pilihan yang harus dipertimbangkan dengan lebih matang, dan hubungan yang harus diperbaiki atau dilepaskan. Peringatan-peringatan itu datang dengan kekuatan emosional yang tak terduga, seolah-olah versi tua Elliott berusaha untuk membimbing dirinya yang lebih muda ke jalur yang lebih baik.
Elliott yang muda terkejut dan bingung. Apa yang dia lihat adalah gambaran dari dirinya yang berbeda—seseorang yang lebih teratur, lebih berhati-hati, dan lebih penuh dengan pengetahuan tentang dunia yang tak bisa ia pahami sepenuhnya pada saat itu. Tiba-tiba, perjalanan hidupnya terasa lebih rumit. Semua pilihan yang ia anggap remeh kini tampak lebih berat. Mungkinkah kebebasan yang dia nikmati selama ini hanya pelarian dari kenyataan yang seharusnya dia hadapi? Atau, apakah ia telah kehilangan sesuatu yang lebih penting, sesuatu yang akan membentuk masa depannya?
Sebagai perjalanan psikedelik itu berlangsung, Elliott mulai merasakan pergeseran besar dalam cara pandangnya tentang cinta, keluarga, dan kehidupan. Pertanyaannya bukan hanya tentang apa yang akan dia lakukan dengan peringatan tersebut, tetapi juga apakah dia bisa menjalani hidupnya dengan cara yang lebih bijaksana, tanpa mengorbankan kebebasan yang selama ini ia nikmati. Versi 39 tahunnya menantangnya untuk mencari keseimbangan antara menikmati kehidupan yang penuh petualangan dan membuat keputusan yang lebih matang mengenai masa depannya.
Kini, Elliott dihadapkan pada dilema besar—apakah dia akan terus melanjutkan hidupnya sesuai dengan cara yang selama ini dia jalani, atau apakah dia akan menerima pelajaran yang diberikan oleh “tua” dirinya dan berusaha untuk berubah? Dan lebih penting lagi, apakah perubahan itu akan membawa kedamaian bagi jiwa bebas yang selama ini ia banggakan?