Sinopsis:
Malam bulan purnama dengan awan menghalangi cahayanya, yang menerangi Istana Gyeongbukgung, Kang Chae Yun berjalan di Istana kemudian melihat ke sekelilingnya apakah ada orang di sekitarnya kemudian meloncat ke atas atap Istana untuk menghindari terdeteksi, dan segera memasuki Geunjeongjeon (Ruangan Tahta) dari Istana Gyeongbukgung. Ketika melangkah ia menghitung setiap langkah kakinya sampai hitungan ke 107, kemudian menuju ke tangga batu, kemudian ke halaman dan melihat ke sekelilingnya ke arah Geunjeonmun, selatan dari Geunjeongjeon.
Catatan: Geunjeongjeon (勤政殿), dikenal juga dengan Balai Geunjeongjeon, adalah ruangan tahta di mana raja secara resmi menerima kehadiran para pejabatnya, memberikan pengumuman atas kepentingan negara, dan menyambut utusan dari luar negeri dan duta besar selama Dinasti Joseon. Geunjeongjeon dimasukkan ke dalam Harta Nasional Korea no. 223. Pertama kali dibangun tahun 1394 selama pemerintahan Raja Taejo, tapi sempat terbakar habis di tahun 1592 ketika Jepang menginvasi Korea. Bangunan yang berdiri sekarang dibangun kembali pada tahun 1867 ketika Gyeongbokgung sedang dibangun lagi. Nama Geunjeongjeon diciptakan oleh Menteri Jeong Do Jeon yang berarti “ketekunan membantu pemerintahan”.
Malam bulan purnama dengan awan menghalangi cahayanya, yang menerangi Istana Gyeongbukgung, Kang Chae Yun berjalan di Istana kemudian melihat ke sekelilingnya apakah ada orang di sekitarnya kemudian meloncat ke atas atap Istana untuk menghindari terdeteksi, dan segera memasuki Geunjeongjeon (Ruangan Tahta) dari Istana Gyeongbukgung. Ketika melangkah ia menghitung setiap langkah kakinya sampai hitungan ke 107, kemudian menuju ke tangga batu, kemudian ke halaman dan melihat ke sekelilingnya ke arah Geunjeonmun, selatan dari Geunjeongjeon.
Catatan: Geunjeongjeon (勤政殿), dikenal juga dengan Balai Geunjeongjeon, adalah ruangan tahta di mana raja secara resmi menerima kehadiran para pejabatnya, memberikan pengumuman atas kepentingan negara, dan menyambut utusan dari luar negeri dan duta besar selama Dinasti Joseon. Geunjeongjeon dimasukkan ke dalam Harta Nasional Korea no. 223. Pertama kali dibangun tahun 1394 selama pemerintahan Raja Taejo, tapi sempat terbakar habis di tahun 1592 ketika Jepang menginvasi Korea. Bangunan yang berdiri sekarang dibangun kembali pada tahun 1867 ketika Gyeongbokgung sedang dibangun lagi. Nama Geunjeongjeon diciptakan oleh Menteri Jeong Do Jeon yang berarti “ketekunan membantu pemerintahan”.
Bahasa
Sutradara
Negara
Budget
Revenue
Kualitas
Bintang Film
Tagline