Jeffery belum pernah sama sejak kehilangan istrinya yang meninggal saat persalinan. Sekarang krisis kembali ke kehidupannya, karena satu-satunya anaknya didiagnosis menderita leukemia, membuatnya terperangah. Dia berpaling dari imannya, merasa bahwa hidup tidak lagi berharga. Ketika Tuhan membawa pengingat kebaikan-Nya ke dalam kehidupan Jeffery, apakah itu cukup untuk membimbingnya kembali ke hal-hal yang paling penting?